Awal Mula Saya Ngoding
Semuanya bermula bukan dari framework, bukan dari bahasa pemrograman besar, tapi dari satu baris kecil:
<a href="https://...">Link</a>
Itu baris pertama yang bikin saya sadar: "Teks ini bisa jadi hidup." Saya mulai tertarik dengan bagaimana sebuah tulisan bisa berubah jadi gerbang menuju halaman lain. Apalagi saat saya tambahkan target="_blank"
, lalu halaman baru terbuka di tab lain — saya merasa seperti penyihir web yang baru belajar sihir pertamanya.
Blogger Jadi Sekolah Pertama
Saya belajar dari Blogger. Mulai dari utak-atik template, edit HTML langsung di mode Tampilan HTML, lalu cari tahu apa bedanya div
dengan span
, kenapa style
inline bisa bikin halaman cepat rusak, dan pelan-pelan saya belajar struktur.
Saat itu saya belum tahu istilah front-end atau back-end. Yang saya tahu hanya: setiap klik, setiap tag, dan setiap kesalahan adalah bagian dari proses belajar saya.
Masuk ke Dunia Python
Setelah bertahun-tahun hidup bersama HTML, CSS, dan sedikit JavaScript, saya mulai kenal Python — dan dari situlah dunia saya berubah. Saya masuk ke Flask, lalu ke Django. Dan di situ saya sadar: struktur dan logika itu penting.
Django mengajarkan saya disiplin. Saya jadi paham kenapa template harus di folder templates/
, kenapa static harus dipanggil dengan {% static %}
, dan kenapa satu typo di urls.py
bisa bikin seluruh app error.
Kenapa Saya Dokumentasikan Ini?
Karena saya percaya: proses belajar itu bukan soal cepat, tapi soal sadar. Saya belajar dari rasa penasaran, dari klik yang bikin saya ingin tahu. Dan kalau kamu juga sedang belajar, semoga kamu tahu: kamu nggak sendirian.
Selamat datang di perjalanan coding saya — dari Blogger, ke Python, ke masa depan.
0 Reviews:
Posting Komentar